What You See Is What You Get

heru eka nurhasyan nurdin

JENIS-JENIS ASET

Sumber: (khanfarkhan.com, 2019)

Aset dibagi dalam beberapa klasifikasi, diantaranya aset berdasarkan sifatnya atau wujudnya dan aset berdasarkan karakteristiknya. Berikut adalah klasifikasi aset:
1.    Aset berdasarkan sifatnya atau wujudnya
a.    Aset berwujud (tangible assets)
Menurut Sugiama (2013), Aset berwujud (tangible assets) adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Aset berwujud (tangible assets) adalah aset yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset berwujud (tangible) hanya meliputi tanah, peralatan, mesin, gedung, dan bangunan, jalan raya, irigasi, dan jaringan.
b.    Aset tidak berwujud (intangible assets)
Menurut Sugiama (2013), Aset tidak berwujud (intangible assets) adalah kekayaan yang tidak dapat di buktikan secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha. Aset tidak berwujud (intangible assets) meliputi aset generik intelektual antara lain hak cipta, hak paten, hak merek dagang, dan hak atas rahasia dagang. Aset tidak berwujud kompetitif antara lain produktivitas kerja, efisiensi sumberdaya, nilai pasar, nilai saham, penghargaan prestasi korporat.
Aset berwujud (tangible assets) dan Aset tidak berwujud (intangible assets) dapat dilihat pada tabel berikut:
Aset Berwujud
Aset Tidak Berwujud
1.     Rumah
2.     Gedung
3.     Jalan raya
4.     Mesin/peralatan
5.     Infranstruktur
6.     Tanah
7.     Jaringan dan irigasi
1.     Hak Paten
2.     Hak Cipta
3.     Hak Merek Dagang
4.     Hak atas usaha waralaba atau franchise.
5.     Nama baik sebuah organisasi/ perusahaan atau goodwill.
Sumber: (Sugiama, 2013)

2.    Aset berdasarkan karakteristiknya
Aset dibagi menjadi tiga jenis berdasarakan karakteristiknya, antara lain tingkat kebutuhan, kepemilikan dan penggunaan (Sutrisno, 2004). Berikut adalah penjelasan aset berdasarkan karakteristiknya.
a.    Karakteristik aset berdasarkan tingkat kebutuhan terbagi atas empat yaitu: basic, important, supporting dan optional. Basic (kebutuhan dasar), suatu aset harus dipenuhi agar dapat mencapai suatu tujuan yang terlah di tetapkan oleh important (penting), yaitu suatu aset yang keberadaannya dapat digunakan untuk memperlancar dalam pencapaian tujuan dengan hasil yang optimal, serta keberadaannya sangat penting pada waktu-waktu tertentu. Supporting (mendukung), merupakan sesuatu yang dapat mendukung atau membuat lebih nyaman dalam mencapai suatu tujuan, sedangkan optional (pilihan), yaitu suatu aset yang bersifat pilihan, jika aset tersebut tidak ada pun tidak akan menghambat dalam mencapai suatu tujuan.
b.    Karakteristik aset berdasarkan kepemilikan dan penggunaan dapat dikelompokkan menjadi aset privat, semi, publik/privat, dan publik. Aset privat merupakan aset yang penggunaannya terbatas hanya oleh pemiliknya saja. Aset semi publik/privat, penggunaannya yaitu kelompok organisasi yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menggunakan aset tersebut, sedangkan aset publik digunakan oleh seluruh masyarakat umum.
Karakteristik aset berdasarkan tingkat kebutuhan, kepemilikan dan penggunaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tingkat Kebutuhan
Tingkat Kepemilikan
dan Penggunaan
1.     Basic (kebutuhan dasar)
2.     Important (penting)
3.     Supporting (mendukung)
4.     Optional (pilihan)
1.     Private (pribadi)
2.     Semi Private (semi pribadi) atau Public (publik)
3.     Own (sendiri)
4.     Partnershsip Public (kemitraan publik)
Sumber: (Sutrisno, 2004)
Sumber Rujukan:

Siregar, Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiama, A Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta.
Sugiama, A. Gima. 2017. Pemahaman Dasar Manajemen Aset. Bahan Ajar. Bandung: Diploma IV Program Studi Manajemen Aset.

Apa itu Aset dan Manajemen Aset ?

sumber: (hashmicro.com, 2019)

Pengelolaan aset saat ini masih banyak timbul masalah, hal ini terjadi karena pengelolaan aset kurang mendapat perhatian serius, dan orang yang mengelola aset tersebut bukan orang yang ahli di bidangnya. Kegiatan operasional suatu organisasi baik itu swasta maupun pemerintah sangat erat kaitannya dengan pengelolaan aset. Aset-aset yang ada dan dikelola oleh organisasi seharusnya dapat mendukung kinerja dan pelayanan organisasi tersebut. Berikut adalah definisi aset dan manajemen aset. 

Definisi Aset dan Manajemen Aset
Definisi aset menurut Siregar (2004) adalah “barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu”. Manajemen aset adalah istilah yang umum digunakan dalam bidang keuangan, reallestate, perkantoran dan gedung. Barang yang dimaksud meliputi barang tidak bergerak (tanah dan bangunan) dan barang bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), yang tercakup dalam aktiva/kekayaan dari suatu perusahaan, badan usaha, institusi ataupun individu perorangan.
Adapun definisi manajemen aset menurut Institute of Asset Management UK (Mitchell, 2006) dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa ilmu, metode, dan prosedur dalam mengoptimalkan suatu aset. Dilihat dari biaya, kinerja, risiko, efektifitas, kualitas, umur ekonomis dan kepatuhan terhadap peraturan serta dampak lingkungan.  
Sedangkan menurut Sugiama (2017), “Manajemen Aset adalah ilmu dan seni merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan semua rangkaian kegiatan dalam merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, melengkapi aspek legal, menginventarisasi, menilai, mengoperasikan, memelihara, menghapuskan, memusnahkan atau mengalihkan aset tersebut secara efektif dan efisien agar aset bernilai tinggi”. Jadi, manajemen aset merupakan proses pengelolaan aset mulai dari perencanaan kebutuhan aset sampai akhirnya aset tersebut dihapuskan atau dipindahtangankan, sehingga aset yang dikelola dapat berfungsi secara efektif dan efisien, serta dapat menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan/organisasi.

Sumber Rujukan:

Mitchell, John S. 2006. Physical Asset Management Handbook 4th ed. (terjemahan Hendro Purwanto). Indonesia: PT. MTS Indonesia.
Siregar, Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiama, A. Gima. 2017. Pemahaman Dasar Manajemen Aset. Bahan Ajar. Bandung: Diploma IV Program Studi Manajemen Aset.

Cari Blog Ini

Translate

Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Hanya seorang manusia biasa yang sedang mencari jalan yang di ridhoi untuk kembali padanya.

It's mine

Gabung di HERU EKA N N Twitter
Twitter

Total Tayangan Halaman

Site Map

Locations of visitors to this page

Counter

Flag Counter